Sabtu, 05 Februari 2011

Ekspedisi Ilimiah ke Natuna dan Perairan Kalimantan Selatan

Sebanyak 60 peneliti akan melakukan ekspedisi Laut Natuna dan perairan Kalimantan Selatan untuk melengkapi data keanekaragaman hayati di kedua wilayah itu. Peserta ekspedisi yang terdiri atas 24 dosen perguruan tinggi negeri maupun swasta dan 24 peneliti serta 12 teknisi senior dari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu diberangkatkan dengan kapal riset Baruna Jaya VIII di Pelabuhan Perikanan Muara Baru, Dermaga Barat, Jakarta Utara, kemarin.


Dalam proyek kerja sama Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, dan LIPI tersebut, ekspedisi ke Laut Natuna akan dilakukan pada 4-16 November 2010, sedangkan eksplorasi perairan Kalimantan Selatan, di sekitar Pulau Matasiri, akan dilaksanakan pada 19 November hingga 1 Desember 2010. "Tim ekspedisi menjanjikan sedikitnya 25 tulisan ilmiah akan dihasilkan dalam ekspedisi ini," kata Direktur Jenderal pendidikan Tinggi Djoko Santoso saat melepas tim ekspedisi tersebut.

Lebih dari 15 bidang penelitian akan dilakukan dalam ekspedisi ini, mulai biodiversitas laut; dinamika laut, seperti pola arus; kimia dan bathymetry laut; sampai aspek sosial ekonomi di wilayah perbatasan. "Laut Indonesia masih membutuhkan eksplorasi, terutama di kawasan Natuna yang masih kekurangan data," kata Endang Sukara, Wakil Kepala LIPI.

Ekspedisi ini dapat menjadi wadah bagi para peneliti dan dosen dari 19 perguruan tinggi negeri dan swasta untuk mengembangkan kemampuan mereka."Kami berharap ekspedisi ini mampu mengangkat gengsi peneliti Indonesia di tingkat dunia," katanya.

Penelitian gabungan ini diharapkan juga dapat melahirkan para ahli taksonomi. "Laut Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, namun jumlah taksonom masih sangat sedikit," kata Suharsono, Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. "Bersama Ditjen Dikti, kami membangun crash program untuk taksonom lewat perguruan tinggi."


Sumber :
TJANDRA DEWI
http://www.tempointeraktif.com/hg/sains/2010/11/03/brk,20101103-289281,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar