Pengamat perminyakan dan gas Kurtubi mengingatkan Pertamina agar mempercepat produksi gas di blok Natuna D Alpha dengan segera mencari mitra kerja pengembangan blok tersebut yang kuat dari sisi dana maupun teknologi, mengingat negara sangat membutuhkan hasil produksi untuk menopang perekonomian nasional.
"Harus cepat buka penawaran kerjasama itu. Pilih mitra yang benar-benar kuat baik dari sisi pendanaan maupun teknologinya agar proses terlaksananya pekerjaan itu juga bisa dipercepat," katanya dalam diskusi tentang Migas di Jakarta, Selasa (01/07).
Menurut dia, membangun kemitraan dengan perusahaan yang kuat secara dana dan teknologinya maka proyek pengembangan blok Natuna D Alpha ini diperkirakan hanya dalam tiga sampai empat tahun sudah bisa berproduksi.
Blok yang oleh pemerintah secara resmi diserahkan kepada Pertamina ini, kata Kurtubi, potensinya sangat besar dan merupakan salah satu yang terbesar di kawasan Asia.
Kandungan gas Natuna D Alpha diperkirakan mencapai 222 TCF (Triliun Cubik Feet) tapi kadar C02 sangat besar sehingga gas metane yang bisa dihasilkan sekitar 46 TCF yang bisa dimanfaatkan sebagai LNG, LPG ataupun untuk pembangkit listrik.
Bila blok ini cepat berproduksi, dengan potensi (cadangan terbukti -red) sebesar 46 TCF itu maka diperkirakan negara bisa memperoleh pendapatan sebesar dua kali dari hasil dari Lapangan Badak di Bontang, Kaltim yang sekitar US$10 miliar per tahun. "Berarti Blok Natuna bisa hasilkan US$20 miliar per tahun," katanya.
Jumlah ini bisa bertambah lagi, apabila kandungan CO2 nya juga bisa dimanfaatkan. menurut dia, CO2 dari Natuna D Alpha bisa dipergunakan untuk menggenjot produksi dari Lapangan Minas, Propinsi Riau.
Beberapa perusahaan migas di dunia berbasis di Amerika Serikat, kata dia, dengan teknologi yang tinggi telah menggunakan CO2 untuk mengupayakan lapangan minyaknya yang produktivitasnya menurun bisa ditingkatkan lagi.
Jadi, lanjut dia, CO2 dari Natuna D Alpha juga bisa dipergunakan untuk mengupayakan peningkatan produksi minyak dari Lapangan Minas, Propinsi Riau tersebut.
Beauty Contest
Sementara itu, PT Pertamina (Persero) menyatakan akan mempercepat pengembangan Blok Natuna D Alpha setelah resmi ditunjuk pemerintah mengelola blok yang diperkirakan memiliki cadangan gas cukup besar tersebut.
Wakil Dirut Pertamina Iin Arifin Takhyan, beberapa waktu lalu mengatakan, pihaknya segera menender secara terbatas (beauty contest) mitra kerja pengembangan blok yang membutuhkan modal dan teknologi tinggi tersebut. "Kami targetkan mitranya sudah ada tahun ini juga," katanya.
Pertamina secara resmi ditunjuk pemerintah sebagai pengelola Natuna D Alpha, melalui Surat Menteri ESDM No 3588/11/MEM/2008 tanggal 2 Juni 2008 perihal Status Gas Natuna D-Alpha. Menurut Iin, Pertamina akan membentuk tim dalam pengembangan blok tersebut. Pertamina juga sudah mulai membahas kontrak, menyusun studi kelayakan dan tata cara memilih mitra kerja.
Iin menambahkan, hampir semua perusahaan besar sudah menyatakan minat bekerja sama mengembangkan Natuna dan menandatangani letter of interest (LoI) dengan Pertamina. Perusahaan migas multinasional tersebut di antaranya Petronas, Shell, dan PetroVietnam. Namun, Iin mengatakan, meski menjadi pemegang saham mayoritas, Pertamina belum tentu menjadi operator."Kami inginkan joint operation seperti halnya di Blok Cepu," katanya.
Pertamina menargetkan Natuna mulai produksi 2018.
Blok Natuna membutuhkan modal dan teknologi tinggi mengingat sebagian besar gas mengandung CO2.Catatan Pertamina, untuk memproduksi 1.000 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) membutuhkan investasi US$25 miliar. (*/lin)
Sumber :
http://berita.kapanlagi.com/ekonomi/nasional/pengamat-pertamina-secepatnya-produksi-gas-di-blok-natuna-d-azr9ah0.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar