Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Pertamina bersiap untuk melakukan pengembangan eksplorasi gas di Blok Natuna, menyusul belum disepakatinya negosiasi antara Pertamina dengan Exxon Mobile yang sudah berjalan 2 tahun.
Dalam rapat terbatas yang juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri ini, Presiden SBY meminta Pertamina bersiap untuk melakukan pengembangan eksplorasi gas di Blok Natuna di Kepulauan Riau menyusul belum adanya kesepakatan negosiasi dengan Exxon Mobile dengan Pertamina yang sudah berjalan hampir 2 tahun.
Terkait dengan rencana eksplorasi gas di Blok Natuna tersebut, Presiden juga meminta agar dibentuk tim untuk mengkaji permasalahan dalam pengelolaannya kedepan. Tidak hanya menyangkut kesiapan teknis dan ekonominya, namun juga pengembangan daerah perbatasan karena letak Blok Natuna berada didaerah perbatasan.
Biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan eksplorasi gas di lepas pantai Natuna tersebut mencapai 30 milyar dolar Amerika Serikat atau hampir mencapai 300 triliun rupiah.
Dirut Pertamina, Ari Sumarno mengatakan karena biaya yang dibutuhkan untuk ekplorasi gas di Blok Natuna sangat besar dan tidak mungkin dilakukan Pertamina sendiri. Ari Sumarno menegaskan, jika hal itu terealisasi maka pengembangan Blok Natuna akan menjadi lapangan gas terbesar di dunia.
Sejauh ini sejumlah perusahaan gas asing banyak berminat ikut menggarap blok gas Natuna diantaranya Total, Petronas dan sebelumnya Exxon Mobile, namun belum dicapai sepakat lebih lanjut menyangkut 8 butir permasalahan. (Nancy Erene dan Nurkayat/Sup)
Sumber :
http://www.indosiar.com/fokus/68090/presiden-minta-pertamina-kelola-blok-natuna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar